Read in your own language

Minggu, 30 Agustus 2015

Jendral Soedirman - Apa yang aku pelajari?

Hari Minggu lalu saya berkesempatan lagi 'mengejar' film Indonesia keren yang berjudul "Jenderal Soedirman"
Kenapa keren? Karena buat saya, semua film Indonesia yang berusaha mengangkat kembali perjuangan pahlawannya dengan sumber data sejarah yang terbatas itu sudah luar biasa. Hey, mari mengaku dalam diri kita masing2.. Siapa yang suka membaca sejarah Indonesia? Siapa yang di jaman sekarang masih tahu bagaimana perjuangan tokoh-tokoh negara kita di jaman lalu? Mungkin sekali bisa dihitung dengan jari.. Padahal kalo kita ingat, Proklamator kita, Presiden Soekarno pernah memberikan singkatan JASMERAH (Jangan sekali-kali melupakan sejarah). Logikanya mudah: sejarah adalah guru terbaik kita. Dan kalau kita tidak tahu sejarah, betapa mudahnya kita akan jatuh pada kesalahan yang sama dalam sejarah yang pernah ada...

Balik lagi ke film "Jenderal Soedirman", film ini mengingatkan saya kembali kepada 'keren'nya bangsa ini dan membantu saya belajar beberapa hal yang baru.

Pertama, film ini mengingatkan saya pada sejarah keren bangsa ini ketika Belanda di thn 1948 berusaha menguasai Indonesia lagi. Dari film itu saya menangkap bahwa sebuah negara dikatakan masih ada ato akhirnya kembali dijajah karena 2 faktor, yg kesatu soal pusat pemerintahan negara dan yang kedua adalah tentara negara tersebut.

Dulu pas sekolah, saya ingat sekali kekaguman saya akan kisah soal bagaimana strategi memindahkan pusat pemerintahan jika pada akhirnya Soekarno-Hatta ditangkap. Jadi karena agresi militer pertama, terlihat bahwa Belanda ingin kembali menguasai Indonesia. Oleh karena itu, saya tidak tahu siapa yang mencanangkan tapi strategi yang saya pelajari di buku sejarah dan diingatkan di film itu sbb. Ini yang saya kutip dari wikipedia ttg pemerintahan darurat republik indonesia

----------------------------------------------------------------

Sesungguhnya, sebelum Soekarno dan Hatta menyerah, mereka sempat mengetik dua buah kawat. Pertama, memberi mandat kepada Menteri Kemakmuran Mr. Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat di Sumatra. Kedua, jika ikhtiar Sjafruddin gagal, maka mandat diberikan kepada Mr. A.A.Maramis untuk mendirikan pemerintah dalam pengasingan diNew DelhiIndia. Tetapi Sjafruddin sendiri tidak pernah menerima kawat itu. Berbulan-bulan kemudian barulah ia mengetahui tentang adanya mandat tersebut.

----------------------------------------------------------------

Baca lengkapnya di tautan ini (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_Darurat_Republik_Indonesia

Buat saya, rencana ini keren sekali.

Para pemimpin negara kita sudah memikirkan jauh ke depan bagaimana kemerdekaan itu tidak akan diambil lagi oleh penjajah. Caranya adalah dengan taktik dan akal :)

Dan Jendral Soedirman melakukan hal yang sama dengan keberadaan Tentara Nasional Indonesia. 

Berkali-kali beliau bilang "Saya tentara. Tugas saya menyelamatkan negara dengan cara tentara, yaitu gerilya"

Dan seperti yang kita ketahui dalam gerilyanya, TNI membuktikan bahwa mereka masih ada dan berkarya. Rasanya bangga banget pas di film ada adegan Jendral Soedirman bilang di radio yang dibawa2 bahwa TNI masih ada.. Hehehhe 

Kedua, melihat bagaimana digambarkan rakyat yang rela berkorban demi melindungi tentara yang sedang bersembunyi. Setiap Pak De (panggilan Jendral Soedirman di kalangan tentara dan rakyat) datang kesebuah desa, org desa siap memberikan tumpangan dan bahkan makanan. Saya pikir resikonya besar sekali saat itu utk ketahuan menyembunyikan tentara Indonesia, tapi mereka rela melakukannya.. Sampai ada adegan dimana ketika kondisi panen pun ga banyak, mereka tetap rela memberi. 

Ketiga, panggilan Pak De untuk seorang Jendral kok kesannya bersahaja sekali ya. Ketika seseorang dalam kedudukan tinggi, biasanya mau diperlakukan spesial, dipanggil mgkn dengan jabatannya. Tp ketika semua org memanggil Jendral Soedirman dengan Pak De. Saya tidak melihat itu sebagai perendahan tp peninggian posisi dengan menempatkannya tidak jauh tapi sangat dihargai. Itulah yang dinamakan sebagai pemimpin... Begitu bijaksana memainkan peranannya dalam kehidupan dan pekerjaan. Sunggu menjadi panutan di jaman sekarang

Terutama saat gerilya, saya aja yg orang sehat mikir2 tapi asli medannya beraatt banget.. Tp disuguhi dengan wilayah yang indah dan menarik smp mikir itu shootingnya dimana ya hehhhe

Waktu dua jam membuat kita semakin haus untuk mengenal beliau. Pahlawan yang jarang diceritakan kisahnya dan hanya kita kenal sebagai nama jalan... Ayo mari kita pelajari tokoh2 yang ada diawal kemerdekaan negara kita. Dan semoga semakin banyak sineas yang mau membuat film2 sejenis ini

DIRGAHAYU INDONESIAKU


---------------------------------------------------------------


Tidak ada komentar: