Read in your own language

Selasa, 26 November 2013

English is Fun

Kali ini saya mau cerita bagaimana belajar bahasa Inggris bisa menyenangkan dan cepet bisa 

Ada banyak pendapat soal belajar bahasa Inggris.. kalo kita kebanyakan bicara bahasa Inggris, ada yang takut kita bisa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.. banyak yang bilang juga kalau kita belajar bahasa Inggris nanti kita jadi ke barat-barat-an dan lupa akan adat ketimuran kita.. 
sebenarnya kaya gitu ga sih??

Tapi saya suka kagum sama teman-teman dari Philippines... coba temen2 liat liputan tentang bencana topan di Tacloban... semua yang di wawancara ngomong bahasa Inggrisnya bagus banget.. dan saya yakin kalau mereka bukan berarti sudah lupa bahasa Tagalog-nya

Sepanjang pengalaman saya berkenalan dengan teman-teman dari negeri lain, kemampuan kita berbahasa Inggris membuat kita lebih mencintai negara sendiri dan kita lebih mudah untuk menyebarkan keindahan negeri kita melalui kemampuan Bahasa Inggris kita... Jadi ga terbukti kan kalo jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia jadi luntur hanya karena kita bisa bahasa Inggris atau tidak.. karena jati diri itu awalnya dari hati.. seberapa kita cinta bangsa kita .. hihihi lah kok jadi curhat...

Nah, gimana sih caranya supaya belajar Bahasa Inggris dengan menyenangkan, murah dan cepat? 
Saya hanya bisa menyarankan untuk menyenangkan dan murah... kalo soal cepat? saya tidak bisa menjamin karena dimana-mana yang namanya belajar butuh ketekunan dan membangun kebiasaan... kalo itu sudah ada, skill menyusul... hehehe 

Jadi, gimana yah belajar bahasa Inggris menyenangkan dan murah...???
Kalau saya, balik dari hobi saya dari kecil : menyanyi
Nah kalo menyanyi, pasti butuh lagu kan?
Waktu SMP, saya inget kalau saya dikasih kaset sama seorang Kakak di gereja yang tahu memang saya suka nyanyi, dan beliau memberikan sebuah kaset seorang penyanyi Amerika, Sandi Patti… itu kaset pertama yang saya miliki. Kaset itu berkesan buat saya karena kaset itu adalah pertama kali saya mulai suka lagu-lagu berbahasa Inggris… bagusnya sih kaset itu ada teksnya, jadi saya bisa nyanyi sambil baca teks

Waktu berlalu dan kegemaran saya mencari lagu-lagu berbahasa Inggris semakin besar..
berhubung dulu uang jajan terbatas, saya cari jalan untuk bisa kumpulin lagu bahasa Inggris murah meriah...
Jadi Kakak itu juga yang memberikan sebuah walkman yang bisa rekam (record) dan juga bisa denger siaran radio..pada saat saya berulang tahun.. jadi tuh walkman lengkap banget deh….


Nah itu membangun kebiasaan saya selanjutnya…. mencari lagu-lagu di radio dan radio yang paling mantep buat kasih lagu-lagu hits lagu Inggris adalah radio Sonora…
Lalu biasanya nih kalau ada lagu yang saya suka, saya rekam deh.. pertama sih saya minta Mama saya untuk make kaset bekas khotbah yang dia punya.. terus saya pake rekam  … alhasil dalam waktu singkat, saya bisa punya lima kaset kumpulan lagu-lagu hits hasil rekaman… murah meriah kan hahahha

Udah punya lagunya kan, tantangan berikutnya adalah gimana nyanyinya… 
Era 80-an tuh… mbah “google’ belum ada.. computer masih barang mewah (termasuk untuk saya) , internet ga ngerti udah ada ato belum, yang pasti telepon aja belum masuk rumah…  jadi dimana pilihan saya untuk dapat teks lagunya kalau modal saya cuma ada lagu dari hasil rekaman?? 

Saya beruntung bersekolah yang memberi pelajaran Bahasa Inggris sejak 4 SD, jadi pas SMP kosa kata dah mendingan deh walaupun masih tergantung yang ada di buku cetak aja..

Nah dengan dasar itu, saya ambil satu buku kosong dan saya mulai mencatat ulang lirik lagu yang saya rekam itu… itulah kebiasaan yang paling penting bagaimana saya belajar Bahasa Inggris yang menyenangkan..

Tombol Play, Rewind dan Stop adalah tombol favorit saya dalam walkman kecil itu … dan saya masih simpen beberapa catatan pertama lagu-lagu itu… waaaaa satu lagu tuh lama banget tulis kata-katanya… banyak salah, bingung-bingung sampe ga lama walkman kecil saya itu pun tidak sanggup dan rusak... tapi dengan berjalannya waktu saya belajar sedikit demi sedikit, menambah kosakata demi kosakata.. mengerti kalimat demi kalimat dan sampai bisa mengerti grammar sedikit-sedikit juga dari menulis lirik itu.... untuk pengucapannya, tinggal ikutin deh si penyanyi...
era 80 sampe 90 tuh, penyanyi bahasa Inggris ucapinnya jelas dan benar... jadi mang dijamin banget bahasa Inggris kita kaya bule-bule deh....

Itu sih dasarnya kenapa saya bisa belajar bahasa Inggris dengan murah dan menyenangkan... lumayan kan modal cuma kaset kosong, tape buat rekam sama kamus bahasa Inggris...

Nah kebiasaan lain yang sama murahnya adalah baca buku bahasa Inggris di perpustakaan
Pas SMA, perpus saya lengkap banget termasuk buku cerita bahasa Inggris ada di sana... jadi cara murah lainnya adalah pinjem buku perpustakaan... itu sih untuk melatih bagaimana kita membaca buku cerita... kalo textbook kuliah mah... hmmm tetep susah sih bahasa Inggrisnya hihihi

Nah, nyanyi pake bahasa Inggris udah bisa.... pake penghayatan pula... (kalo mo lebai-lebai sambil nyanyi bisa tuh.. kan ngerti arti lagunya..)
Baca tulisan dalam bahasa Inggris udah lumayan lancar.... karena banyak baca...
kalo ngomong pake bahasa Inggris?? Nanti dulu....hahahhaha itu yg susah

kalo ngomong pake bahasa Inggris, kita mesti buat kalimat untuk bisa diucapkan... duuu bahasa Indonesia aja ngomongnya beribet, mau bahasa Inggris lagi..
Ayo siapa yang lancar tugas mengarangnya??? Saya sih ngaku... duuuu ga bisa deh ngarang2
Terus mana grammar bahasa Inggris kan lumayan beribet tuh....

Ini hal berikutnya yang mesti di nekat - in
belajar ngomong sama orang luar negeri..
Pengalaman pertama saya adalah pas tingkat 3 kuliah... kebetulan kita ada kesempatan untuk ikut pertemuan internasional yang diadakan di Kuningan... lumayan mengasah kemampuan karena disuruh jadi translator.. ketemu sama perwakilan kedubes belanda, belajar ngobrol2 dll
setelah itu, saya lebih percaya diri dan belajar ngobrol sama tamu-tamu perusahaan yang berasal dari luar negeri dan sampai akhirnya saya punya teman-teman dari berbagai negara....

di sepanjang pengalaman itu saya belajar satu hal... kalo urusan ngobrol pake bahasa Inggris, cuma modal Pede aja.... dan jangan takut salah.... karena kalo kita takut salah, kita tidak akan kemana-mana...
Nah prinsip ini juga berlaku untuk semua hal.... jangan pernah takut salah, karena kesalahan itu manusiawi... tapi kalo berulang-ulang salah... itu yang kudu diwaspadai... hihihihi

So.... start practicing your English... you can always find fun and simple way to learn without costing you extra money... and the most important thing is that It's not going to change your identity as Indonesian....Instead ....it will help you to introduce Indonesia to the world..

oh iya, gw mo kasih contoh ah lagu apa yg bikin  gw bisa berlebai-lebai dengan lagu bahasa Inggris
the best sih gw contohin aja untuk  lagu patah hati:
One last cry, How do you heal the broken heart, and lagu2 patah hati lainnya... banyak boooo

Coba lu cari liriknya di google (thank you for the technology), terus cari tau lagunya...trus lu nyanyiin dgn gaya Brian McKnight...terus sambil mikirin mantan lu yang bikin lu kasih the one last cry... pasti rasanya nyeesssss bgt di perasaan tuh... haahahhaha yes, it's me who lebaidotcom hihihi

Enjoy practicing your english *wink-wink*

Senin, 18 November 2013

Ayo adik-adik, kita hidup bersih dan sehat

Saat saya membaca posting FB di Wahana Visi Indonesia tentang menyambut hari Kesehatan Nasional 12 November 2013, saya jadi pengen menceritakan tentang pengalaman saya saat bekerja dengan organisasi tersebut dalam program air bersih di Flores Timur, NTT.

Kalo kita mendengar tentang program air bersih, biasanya kita akan sangat senang sekali dan puas kalau mendengar air bersih sudah bisa diakses masyarakat dengan melimpah-ruah.. tapi sebenarnya itu adalah permulaan dari perubahan menuju yang lebih baik di masyarakat itu.. bagaimana memiliki air melimpah dapat mengubah perilaku masyarakat untuk lebih maju dan lebih sehat..

Itu juga yang saya alami saat bertugas di Flores Timur. Saat mengerjakan pemasangan pipa air bersih dari desa ke desa, setiap saya ke lokasi biasanya saya dapat kesempatan ngobrol dengan bapak-bapak yang bekerja dan ibu-ibu yang bertugas memasak dan kesempatan itu juga yang saya manfaatkan untuk mengetahui apa sih kebiasaan masyarakat setempat tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat, terutama yang berhubungan dengan air...

Sampai suatu ketika, saya juga berkesempatan ngobrol dengan seorang Ibu guru tentang kebiasaan anak-anak untuk hidup bersih dan sehat, terutama bagaimana mereka melakukan kebiasaan cuci tangan dan sikat gigi dan beliau menceritakan sesuatu yang membuat saya sangat prihatin. Beliau bercerita kalau masyarakat di wilayah itu tidak terbiasa untuk sikat gigi dengan alasan sikat gigi dan odol bukanlah merupakan prioritas kebutuhan dasar keluarga. Kalaupun sekolah memaksa untuk siswanya membawa sikat gigi ke sekolah.... orang tua akan membelikan hanya satu sikat gigi untuk misalnya tiga bersaudara..
(fhiiuuuu ga pernah terbayang kan deh kalo saya harus berbagi sikat gigi dengan orang lain, walaupun dia saudara kandung saya... ) tapi itulah yang terjadi di desa tersebut dan saya percaya itu mungkin kebanyakan yang terjadi di semua desa yang menerima manfaat dari program air ini...

Oleh karena itu, saya coba berpikir apa yah yg bisa program ini lakukan untuk memutus kebiasaan itu dan memicu orang tua dan masyarakat untuk mulai peduli dengan kesehatan anaknya, paling tidak membiarkan setiap anak memiliki sikat giginya sendiri.
Saya melihat contoh di Thailand ada sebuah sekolah yang membuat suatu rak yang memuat sikat gigi dan gelasnya diikat masing-masing dan nama si anak ditempel di gelas tersebut.. jadinya kan ga akan tertukar.


Nah, ide yang sama saya coba pikirkan untuk adik-adik di semua sekolah TK dan SD di wilayah yang termasuk dalam program air ini..

Pertama, setiap anak TK dan SD akan mendapatkan 1 set gelas dan sikat gigi sebagai awal dari kampanye sikat gigi ini dengan harapan semua anak akan memiliki kebiasaan sikat gigi...
namun saya mengingat cerita dari guru tersebut, jika si adik punya sikat gigi dan kakaknya tidak, maka jika kakaknya harus membawa sikat gigi ke sekolah, maka sikat gigi si adiklah yang dipaksa untuk dibawa kakaknya ke sekolah...
Kesimpulan saya saat itu: supaya sikat gigi tidak dipakai bersama2... jadi sikat gigi yang diberikan tidak boleh dibawa pulang dan hanya dipakai di sekolah dan disimpan sekolah seperti gambar rak di atas, dan itu membawa saya pada langkah kedua

Kedua, semua sekolah akan diminta komitmen nya untuk menjalankan program kampanye sikat gigi di sekolah. (saat itu saya cuma berpikir sederhana, kalaupun anak tidak punya sikat gigi di rumah, tapi setiap hari dia bisa satu kali saja sikat gigi di sekolah, sebuah perubahan sudah terjadi pada anak tersebut)
Dan untuk itu tentu saja sekolah akan diberikan dukungan awal berupa odol per 3 bulan sekali dengan harapan setelah itu sekolah dapat menyediakan kebutuhan odol sendiri bagi para siswanya

Dengan dua rencana inilah, kegiatan kampanye kebersihan diri dimulai tentunya dengan melibatkan juga rekan-rekan dari Puskesmas yang sangat mendukung sekali kegiatan ini.

Pertama, karena sekolah juga sudah memberikan komitmennya, maka kami melakukan penyuluhan dulu di sekolah mengenai bagaimana mencuci tangan dan bagaimana menyikat gigi

Setelah Bapak penyuluh dari Puskesmas mengajarkan kepada adik-adik tentang bagaimana memiliki perilaku hidup bersih dan sehat, adik-adik pun praktek... dimana2 namanya praktek pasti senang kan hihihi soalnya berada di luar kelas... pertama diajarkanlah bagaimana mencuci tangan dan bergantianlah mereka praktek mencuci tangan..


Yang kedua, mereka praktek menyikat gigi. semua anak dari kelas 1 sampai kelas 6 bersama2 menyikat gigi sambil guru mereka memberi instruksi bagian mana gigi yang disikat... 
Nah ini saat yang bikin saya jadi ketakutan sendiri.. jadi pas anak2 kelas 1 sikat gigi, busanya bukan putih tapi merah...huuu berarti gusi mereka berdarah kan.... padahal waktu itu kami dah coba carikan untuk anak-anak yang kecil sikat gigi yang bulu nya paling soft (ada di keterangan bungkusnya)... kata dari guru2 dan petugas kesehatan yang bersama kami, gusi mereka berdarah karena itulah pertama kalinya mereka sikat gigi.... deg... sikat gigi aja bisa jadi barang mewah bagi mereka?? 
tapi melihat sukacita mereka pas sikat gigi rasanya senangggg sekali, memang selalu ada saat pertama untuk perubahan lebih baik.....



Walaupun saya sudah tidak berada di tengah-tengah masyarakat di sana, tapi saya mendengar program air ini terus berjalan dengan baik dan semoga perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dan sikat gigi tidak menjadi  yang  mewah lagi untuk anak-anak di sana. Orang tua mulai menempatkan membeli sikat gigi dan odol bagi anak2nya menjadi prioritas utama. karena dengan perilaku seperti itu, saya yakin kita bisa mengurangi resiko penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah terutama bagi anak-anak. Langkah-langkah sederhana yang membawa dampak positif terutama bagi kesehatan anak-anak kita

 Selamat hari kesehatan Nasional 12 November 2013

Minggu, 17 November 2013

Anak dan Hukuman

Beberapa hari ini kita pasti mendengar tentang tindakan sekolah yg mengeluarkan anak didiknya dari sekolah karena mereka membajak sebuah bis dan perseteruan pendapat antara Wagub Jakarta, Pak Ahok dan KPAI ttg tepat atau tidaknya hukuman tersebut..
Topik yang sangat menarik untuk dibahas... :)

Ada satu pendapat yang buat saya menarik

Menurut berita ada orang tua yg sms kepada Wagub Pak Ahok mengatakan bahwa beliau kejam telah mengeluarkan anaknya dr sekolah
Menjawab itu, saya membaca di komentar berita satu hal yg menarik.
Dia menulis jangan menyalahkan pemerinta krn mengeluarkan anak dr sekolah negeri tapi berapa orang tua yang berani melaporkan anaknya jika anaknya berbuat sesuatu yang melanggar hukum? Bukankah dgn tidak melaporkan anaknya yg bersalah sama saja memberi tahu kepada anaknya bahwa tidak apa melanggar hukum selama tidak ketahuan atau orang tuanya bisa menahan supaya anaknya tidak ditahan...

Jujur saya lagi keranjingan sinetron "Cinta yang sama" Nah di situ juga juga dicontohkan hal yang sama.. Si anak ketahuan dan terpaksa mengaku bahwa sudah tabrak larii seorang ibu sampai meninggal (walaupun ternyata yg di belakang setir adalah temannya yang malah bungkam sama sekali membiarkan temannya menanggung kesalahan itu... - (tipikal sinetron indonesia...) Lalu ayahnya mohon kepada anak yg ibunya meninggal untuk tidak melaporkan anaknya ke polisi...

Hal ini menggelitik hati saya, satu sisi saya tahu mana ada sih orang tua yg tega anaknya sampai dipenjara, tapi itu tidak adil bagi anak yg harus kehilangan ibunya, tidak adil bagi orang2 yang bisnya dibajak... Yg melakukan kerugian itu memang harus dihukum tapi hukuman apa yang pantas untuk membuat si anak mengerti kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi...
Kebetulan saya baru saja habis membaca dua novel Tere Liye yang merupakan bagian dari serial anak-anak mamak, Burlian dan Amelia.. Di situ saya menemukan cara Mamak yang buat saya keren banget untuk membuat jera si anak dan cara Bapak membuat pengertian pada si anak disesuaikan dengan pemikiran si anak.. Saya akan coba menceritakan dengan singkat apa yang saya baca

Kisah yg pertama adalah dari cerita Burlian





Dikisahkan Burlian dan Pukat, kakaknya merencanakan untuk membolos sekolah supaya mereka bisa menangkap banyak belalang di kebun supaya bisa dijual di kota kecamatan. Mereka merencanakan semuanya dengan matang dan tanpa kesalahan mereka bisa melakukan semuanya itu tanpa diketahui mamaknya. Dan sampai makan malam, mereka makin yakin kalau tindakan mereka tidak diketahui oleh siapapun termasuk oleh Mamak, orang yang paling mereka takuti kalo sampai perbuatan membolos sekolah ini terbongkar… tidurlah mereka dengan nyenyak dengan perasaan mereka berhasil untuk tidak ketahuan..dan Burlian pun berpikir, sepertinya besok besok lusa mereka bisa mengulanginya lagi…

Pagi –pagi sekali, Kakak tertuanya Kak Eli membangunkan Burlian dan Pukat. Mereka kaget ini masih pagi sekali, baru jam 4.30 kok mereka sudah dibangunkan.
Tiba-tiba terdengar suara Mamak dari dapur memberitahu kalau mereka berdua kali ini ikut mamak ke kebun.

Burlian bingung tumben-tumben mamaknya mengijinkan ia dan Kak Pukat tidak sekolah, padahal kalau terlihat malas sekolah saja, Mamak sudah siap mendelik dan menjewer kuping mereka
Mamak hanya mengatakan bahwa hari ini tugas mereka membantu Mamak mengambil kayu bakar. Tidak usah sekolah.

Maka berangkatlah Burlian, Pukat dan mamaknya saat hari masih gelap. Waktu normal orang di kampung mereka berangkat ke kebun.
Dengan suasana jalan yang menyenangkan menuju kebun, Burlian berpikir waa hal ini lebih asik ketimbang ke sekolah…
Mulailah mereka diberi instruksi oleh Mamak untuk mengambil kayu bakar. 

Kejutan pertama yang mereka temui adalah isi keranjang yang harus penuh dengan kayu bakar yang pastinya lumayan berat untuk mereka pikul
Tapi mereka tidak punya kesempatan protes karena mamak menyuruh mereka untuk bergegas, bergegas dan bergegas.

Kejutan kedua yang mereka temui bahwa tidak hanya sekali saja mereka harus memanggul keranjang berisi kayu bakar yang penuh.. ternyata sepertinya mereka harus melakukan ini seharian.
Jam 1 siang mereka sudah sangat berharap untuk diberi kesempatan istirahat untuk makan siang dan shalat zuhur, tapi mereka ga berani tanya dengan mamak karena Burlian dan Pukat baru sadar bahwa ini adalah hukuman yang harus mereka terima karena bolos sekolah dan mereka tahu kalau mereka bertanya2 kepada Mamak atau protes kenapa seharian mereka melakukan ini, dampaknya akan lebih buruk untuk mereka. Jadi lebih baik mereka diam.
Jam 2 mereka baru diberi mamak nasi dibungkus daun pisang hanya nasi putih tanpa sayur, tanpa lauk. Itupun mereka harus cepat2 makan karena harus bekerja kembali
Baru mulai makan, Mamak sudah berteriak “Oi, kalian kalau mencari belalang semangat sekali sampai lupa sekolah. Kenapa sekarang buat makan saja lambat macam baru selesai lebaran tahun depan” dan berlanjutlah omelan Mamak kepada mereka berdua

Setelah itu, masih berlanjutlah hukuman mereka sampai rit ke 11 ketika mereka bepikir bahwa hukuman ini akan berhenti saat mereka pingsan. Tapi Mamak lebih tahu apa yang terbaik setelah rit ke 11 itulah Mamak berkata kayu bakar sudah cukup.. betapa leganya mereka

Cerita berlanjut besok pagi saat Kak Eli membangunkan Burlian jam 7 pagi.
Burlian kembali kaget karena dia merasa baru saja tidur kenapa sudah dibangunkan kembali
“Kata Mamak, hari ini kau disuruh ikut ke kebun lagi.” Kak Eli mendesis

Dengan semangat tinggi walaupun badan sakit, Burlian segera bangun dan menyambar handuk utk segera mandi dan pergi SEKOLAH, katanya hari ini aku sekolah saja, besok-besok dan lusa-lusanya….Masih lebih enak sekolah ketimbang harus seharian bekerja di kebun

Yes… Mission accomplished…

(saat membaca bagian ini, saya mulai senyum-senyum sendiri karena si penulis tetap menceritakan bagian ini dari sudut pikiran Burlian yang masih anak-anak, dari mulai kesenangan karena boleh ga sekolah lagi dan akhirnya sadar kalau ternyata dia sedang dihukum oleh Mamaknya.. sebuah hukuman sederhana yang mau bilang kepada Burlian dan Pukat, kalau kamu tidak mau sekolah, berarti kamu sudah dianggap sebagai orang dewasa dan orang dewasa punya tanggung jawab untuk bekerja… jadi pilihan ada di tangan mereka berdua….hukuman yang betul2 memberi efek jera dan membuat pengertian yang bisa ditangkap oleh pikiran si anak kalau memang apa yang diperbuatnya itu salah.)

Penasaran sama ceritanya? Ayo dibaca lengkap kisah Burlian di bukunya..

Kisah kedua adalah cerita tentang Amelia, si anak bungsu



Sebagai anak bungsu, Amelia sangat kesal sekali disuruh-suruh sama Kakak tertuanya, Kak Eli.. dia merasa kakaknya tidak menyayangi dirinya, hanya bisa menyuruh2 saja, rasanya tidak puas Kak Eli itu kalau tidak menyuruh Amelia..
Sampai suatu hari dia bercerita dengan temannya Maya, bagaimana cara menghilangkan sakit hati karena disuruh2 sama Kakak tertuanya (karena Maya juga anak bungsu). Maya memberi usul dan dengan nekad dan diam2 dilakukan oleh Amelia. Saat makan malam, tidak ada yang tahu apa yang diperbuatnya.. sampai waktu mau tidur, tiba2 kak eli teriak dari kamar mandi, marah2 karena sikat giginya rusak seperti dipakai untuk mencuci sesuatu.. Ya , Amel lah yang melakukannya untuk mencuci sepatunya seperti usul Maya, supaya jika Kak Eli tidak sadar memakai sikat giginya yang habis dipakai utk cuci sepatu itu… singkat cerita ketahuanlah perbuatan Amel itu.. dan terjadilah keributan antara Kak Eli dan Amel, dan Amelpun menangis dan duduk saja di teras depan karena dia masih benci dengan kakaknya dan tidak mau tidur sekamar sama kakaknya itu sbg wujud protesnya

Bapak pun datang dan bertanya kepada Amel apakah Bapak boleh menemani Amel
Dan menemani di sini adalah betul-betul menemani, tidak berusaha untuk ngobrol, tidak berusaha untuk menegur, tapi hanya diam dan menemani sampai akhirnya Amel yang berbicara dahulu dan bercerita kepada Bapak
Singkat cerita (kalau mau lengkapnya baca bukunya yaaa hehehe) Amel masih protes dan menganggap bahwa Kak Eli tidak pernah sayang padanya, walaupun Bapak sudah mencoba memberitahu Amel bahwa itulah bukti kasih sayang Kak Eli dengan selalu menegur Amel jika Amel tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Amel masih tidak terima sampai akhirnya Bapak bertanya, maukah Amel mendengar cerita Bapak? Dan Bapak pun bercerita tentang Kak Eli yang sangat bangga dengan adiknya ini yang mungkin Amel tidak tahu karena masih kecil. Amel masih bersikukuh dengan pendapatnya dan akhirnya Bapak melihat bahwa untuk malam ini kalau Amel tidak mau satu kamar dengan Kak Eli, Amel boleh tidur dengan Bapak dan mamak

Besok pagi, Amel diminta bangun pagi dan melakukan pekerjaan Kak Eli. Itulah hukuman yang disepakati Bapak dan Mamak untuk perbuatan Amel kemarin. Seperti mau disampaikan kepada Amel, ini loh pekerjaan anak sulung, ini loh tanggung jawab yang dilakukan Kak Eli setiap hari. Dari sisi kecepatan Amel melakukan semua pekerjaan yang jauh dibawah kecepatan Kak Eli, Amel mulai terbuka pikirannya kalau selama ini tanggung jawab kak Eli lebih berat dari dirinya.. sampai akhirnya Amel harus ikut Kak Eli mengambil kayu bakar. Mamak tahu bahwa Amel tidak mau bicara dengan Kak Eli dan Mamakpun sengaja memberikan hukuman ini kepada Amel.
Singkat cerita, semua peristiwa hari itu membuat Amel sadar bahwa Bapak betul, itulah cara Kak Eli menunjukan kasih sayang dan perhatiannya untuk adik perempuan satu-satunya.

Sama seperti hukuman untuk Burlian, hukuman yang diberikan bukan sebuah hukuman yang menyiksa, tapi sebuah hukuman yang sederhana yang mau mengajarkan bahwa kita tidak boleh menilai sepihak tentang sesuatu, karena seperti Kak Eli, kita belum tau apa tanggung jawab kak Eli dan jika kita diberi tanggung jawab yang sama, apakah kita sanggup?

Dari kedua kisah ini dan banyak peristiwa tentang kenakalan pelajar, memang betul bahwa pendidikan itu berawal dari rumah. Tugas orang tua memang tidak mudah untuk menerapkan pendidikan itu, tapi kalau mau dipelajari segala sesuatu bisa dilakukan. Seperti Mamak dan Bapak dalam kisah itu, kalau dibilang sibuk, mereka sangat sibuk karena dengan kondisi ekonomi keluarga yang masih sulit, mereka harus banting tulang mencukupi kebutuhan rumah tangga ditambah dengan pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan (ga ada yah yang namanya pembantu 2 atau 3)… dilihat dari pendidikan, tidak diceritakan sampai dimana pendidikan Mamak, tapi untuk Bapak, SR (sekolah rakyat) saja tidak lulus.

Memang ini hanyalah kisah belaka, tapi saya masih berpikir bahwa cara mendidik Mamak dan Bapak nyata dalam kehidupan si penulis.. Mungkin dugaan saya salah, tapi tidak tertutup kemungkinan bahwa itu benar

Tapi pembelajaran bisa dimana saja bukan?