Read in your own language

Rabu, 05 Maret 2014

Makna Mencintai

Awal gw pengen nulis soal hal ini sih mula-mula gara2 nonton sinetron remaja yang selalu menggambarkan 'perjuangan cinta' padahal udah jelas2 yg terjadi adalah cinta segi banyak hahahha, tapi menghalalkan segala cara demi 'memperjuangkan' cintanya dan mulai mikir begini toh yang disuguhkan dan akhirnya mungkin dilakukan oleh banyak orang yang terpengaruh akan sinetron2 itu

Kedua sih, terpancing gara2 diminta merumuskan arti mengasihi menurut gw oleh seorang teman


Ketiga adalah karena kemarin kan bulan Februari, n gw jadi iseng mau baca novel genre cinta dari Tere Liye yang berjudul "Aku, Kau dan Sepucuk Angpau Merah". Penyebabnya sih pengen tahu aja apa gw bakal suka novel genre ini ga, setelah genre novel anak2 dan genre action....





Eh turn out malah gw dapat banyak pelajaran dari Novel yang satu ini dan dengan senang hati akan gw share melalui quote2 di bawah ini.... dan di bagian terakhir nanti baru gw coba tuliskan apa yang menjadi rangkuman gw untuk semua ini.... Jadi baca sampai habis yaaa....


Di Novel ini ada Pak Tua yang senang berkisah dan bernasehat tentang cinta kepada Borno, seorang pemuda Pontianak yang mulai mengenal cinta dan segala problemanya...


Dan kutipan Pak Tua dibawah ini lah yang membuat gw pengen share ini ke teman-teman semua, baik yang sedang mengalami cinta asmara ataupun cinta persahabatan. Silakan disimak baik-baik....


Ucapan ini disebutkan dengan latar belakang kehidupan mereka yang berada di sisi sungai Kapuas


"Kalian tahu, cinta sejati laksana sungai besar. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti, semakin lama semakin besar sungainya, karena semakin lama semakin banyak anak sungai perasaan yang bertemu."

"Cinta sejati adalah perjalanan. Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara. Air di laut akan menguap, menjadi hujan, turun di gunung-gunung tinggi, kembali menjadi ribuan anak sungai, menjadi ribuat sungai perasaan, lantas menyatu sebagai Kapuas. Itu siklus tak pernah berhenti, begitu pula cinta."

Ucapan yang ini dihubungkan dengan tindakan manusia dalam memahami cinta, apalagi yang hobinya gombal-gombalan, tapi giliran jauh, susah... udah yaaa bye maksimal


"Siklus Sungai Kapuas ini jauh lebih abadi dibandingkan cinta gombal manusia. Beribu tahun, tetap ada di sini, meski airnya semakin keruh. Sedangkan cinta gombal kita? Jangan bilang kematian, bahkan jarak dan waktu sudah bisa memutusnya."


Ini pepatah lama yang harus terus menerus diulang untuk kita memahami yang kita lakukan itu berdasarkan cinta atau kewajiban???


"Camkan, cinta adalah  perbuatan. Kau selalu bisa memberi tanpa sedikit pun cinta, Tetap kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi."


Berikut apa yang dikatakan Pak Tua ketika Borno menemani Pak Tua untuk berobat ke Surabaya dan Borno pun berkeinginan untuk mencari Mei, perempuan yang dirindukannya


"Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan. Kalau sampai pulang Pontianak kau tidak bertemu gadis itu, berarti bukan jodoh. Sederhana, bukan?"


Kutipan di bawah ini adalah nasihat Pak Tua ketika Bono jadi 'galau' karena Mei dgn sengaja menghindari dirinya tanpa tau sebabnya apa. Suatu nasihat yang sederhana, tapi pastinya susah diikuti


"Percayalah, jika Mei memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus kalian lalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat ini belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segala perasaan riang"

Ya, perkataan di bawah ini asli nyesek banget dan ga enak dibacanya, apalagi yang sedang jatuh cinta ataupun patah hati. Tapi kalau kita telaah, bener juga kok artinya. segala sesuatu yang terlalu itu ga baik kan, kita mengistimewakan perasaan itu lebih dari yang lain akan berakibat sangat menyakitkan ketika yang terjadi adalah sebaliknya, betul ga.. coba setelah sakit hati, kita mulai cuekin, lupakan... sepertinya waktu akan menyembuhkan perasaan kita....


Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gulai kepala ikan, suka mesin. Bedanya.... kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita besarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cueki, kaulupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan gulai kepala ikan."



Nah yang satu ini ada hubungannya sama asumsi, asumsi tentang seseorang aja bisa fatal, apalagi kalo kita berasumsi dengan perasaan kita, menduga2 sesuatu padahal kita ga pernah tanya langsung.. yah jadinya seperti di bawah ini... dan herannya kita dengan senang hati kembali lagi dan lagi melakukan itu... kenapaaa????

Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan..." 


Dan yang ini te o pe banget nasihatnya... ada kaitannya dengan nasihat-nasihat di atas... coba simak kalimat di bawah ini dengan baik2 


Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri  


Ada satu lagi cerita dalam kisah ini yang sebaiknya teman2 baca sendiri saja di bukunya (tentang fulan dan fulani), bukan karena promosi, tapi karena itu kisah dengan makna mendalam bahwa cinta adalah perbuatan, dalam keterbatasan apapun, jika saling mencintai, tindakan sekecil apapun dapat menjadi tindakan cinta yang paling nyata bagi pasangan kita.


Ya setelah gw baca lengkap buku ini, gw seperti diingatkan kembali akan apa makna kasih yang pernah gw tahu dulu dari Kitab Suci yang gw pelajari 


1 Korintus 13 : 4 - 8a

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan;

Jadi refleksi saya pribadi neeehhh
Untuk kisah percintaan:
Ya, makna mencintai bagi saya adalah menunggu dengan sabar dan membiarkan waktu yang berjalan dan memberikan cinta itu kepada kita. Saya sering dibilang untuk berusaha lebih lagi supaya bisa mendapatkan pasangan hidup, mungkin salah satunya adalah dengan membuat diri lebih kurus dan mempercantik diri. Hmmm, maaf banget itu bukan pilihan yang akan saya ambil. kalaupun saya akan kurus, itu karena saya ingin sehat dan kecantikan itu relatif, kalau hati kita cantik, pastinya kecantikan itu akan terpancar.... jadi tidak perlu berusaha lebih selain memang tujuannya adalah untuk mengasihi diri sendiri (maksudnya dengan sehat, dll). Jika pada akhirnya saya mendapatkan cinta dalam hidup saya, biarlah ia menerima apa adanya saya tanpa harus banyak tergantung syarat dalam dirinya...

Untuk persahabatan:
Dari dulu, saya sering banget merasa kalau saya mulai menjauh dari teman saya. itu karena saya yang salah dan itu terbawa terus sampai saya dewasa.
Sering saya berasa kalau kok cuma saya yah yang terus menerus meminta teman untuk memperhatikan atau mengikuti apa yang diinginkan oleh teman sampai pada akhirnya saya sering berasa cape karena berasa dimanfaatkan, dan ketika saya kesulitan untuk ketemu dan terus menerus berhubungan, saya berasa ditinggalkan. Sampai pada suatu moment ketika saya sudah tidak peduli lagi dan terserah (kaya lagu Glenn Fredly) tuh teman mau berteman lagi atau tidak, saya sudah tidak mau dihantui perasaan bersalah karena berasa ditinggalkan oleh teman.

Setelah diingatkan lagi oleh buku ini dan semua pelajaran yang saya terima tentang cinta, saya menyimpulkan bahwa saya harus lebih ikhlas ketika mengasihi.
Yes, kita ga bisa punya pamrih kalau kita mengasihi teman kita,
mungkin kita kesel kalau kita berasa teman kita yang biasanya dekat sama kita, malah gak mau sharing cerita lagi sama kita dan kesannya malah menjauh bahkan dari hal2 yang kita sebelumnya biasa sharing tanpa masalah, tapi saya pikir percuma untuk marah dan kesal dengan teman itu, karena kesan dan marah kita itu cuma berakibat pada diri kita sendiri.
mungkin kita kesel kalau kita tau teman kita punya teman baru yang tanpa disadari dia malah menjauh dari kita. tapi itulah ketika kasih persahabatan kita teruji, bisa ga kita relain dia punya teman dekat orang lain dan berakibat menjauh dari kita.Yes, being left behind itu rasanya sakit.. tapi percayalah kalau rasa ikhlas itu akan membantu kita melewati semua itu. malah mungkin Tuhan akan mempertemukan kita dengan sahabat2 baru yang lebih memperkaya warna yang ada di hidup kita.
Butuh waktu 2 tahun buat saya untuk memahami hal ini ketika saya tidak bekerja dan lebih banyak di rumah, dan pertemuan dengan teman2 mulai berkurang dan saya mulai berasa down karena saya berasa saya sendirian... and the funny thing, dalam kesendirian itu, saya malah banyak mendapatkan insight dan mulai menemukan kebiasaan2 lain yang membuka pikiran saya untuk menikmati hidup ini dengan cara berbeda, menemukan sahabat2 baru dengan media komunikasi yang berbeda, melampiaskan cara berpikir saya dengan menulis..
Ya, ikhlas itu membuka pintu baru ketika pintu lain tertutup. Jalani saja hidup ini dengan riang gembira.....

Dan salah satu prinsip hidup saya
Apapun yang kamu ingin orang lain perbuat untukmu, lakukanlah itu kepada orang lain terlebih dahulu... dan jika orang lain tidak membalasnya seperti yang kamu inginkan, tetap lakukan yang terbaik bagi orang itu. Itu pilihan kita kok, bukan pilihan dia....Ikhlas saja...:)

Bahagia itu sederhana dan bahagia itu pilihan.