Read in your own language

Kamis, 17 Juli 2008

Ternyata Sama

Saya bersyukur dapat bekerja di sebuah LSM yang melakukan pekerjaan di hampir seluruh pulau besar di Indonesia jadi saya ada kesempatan untuk melihat-lihat negeri Indonesia yang luuuuuaaaassss ini...

2 tahun saya bekerja di Flores (itu salah satu pulau di NTT) bekerja sampai di dusun-dusun, merasakan kembali hiking ke bukit-bukit (walaupun saya pasti yang sampai paling belakang hahahaha), sempat ke Rote (mengejar2 matahari terbenam dari berbagai bukit berbeda) dan sekarang berada di Singkawang, Kalbar, saya baru menyadari suasana pedesaannya kok sama yah padahal wilayah yang satu ada di Indonesia Timur dan yang lain ada di Indonesia Barat

Sudah beberapa hari saya diajak teman-teman di sini ke pedesaan di Singkawang dan saya seperti kembali ke Flores (jadi kangen lagi ke kampung-kampungnya lagi).

Jalan utama kabupaten atau propinsi pasti hanya dapat dilalui oleh 2 kendaraan (1 kendaraan di setiap arah), jalan yang kadang lurus kadang berliku, mobil-mobil atau motor yang berseliweran, rasa deg-degan di bok/ tikungan (takut ketabrak karena banyak yang suka ngebut),

sisi kiri kanan jalan kadang sawah, kadang rumput tapi pemandangan dijamin indah.....

Jalan ke desanya lebih seru lagi.. penuh dengan perjuangan, ada yang mulus jalannya, ada yang berbatu2 (bikin pinggang pegel bo..) tapi masih bisa dilalui oleh motor, syukur2 mobil (sampai-sampai setiap perjalanan selesai, penuh rasa syukur karena sampai dengan selamat dan tidak jatuh dari motor.... hehehe)



lalu hampir rata2 dalam 1 dusun rumahnya banyak yang berdekatan walaupun ladang ataupun tempat bertaninya mungkin jauh..
penduduknya jago berjalan kaki, terutama anak-anak yang harus berjalan jauh demi melanjutkan sekolahnya.
Kalau SD mungkin mereka masih memiliki di dusunnya, tapi kalo sudah SMP atau SMA, itu sih alamat kuat jalan dan semangat tinggi... kalo tidak bakal putus sekolah deh..
Jempol buat anak-anak pedesaan yang mau mengejar cita-citanya dalam keadaan apapun...
Melongok urusan dapur, ternyata dapurnya pun sama... pakai tungku kayu...
percayalah masak dengan cara seperti ini lebih enak loh hasilnya daripada dengan gas atau kompor
jadi sebenarnya tinggal di kota kok banyak ruginya yah hehehe..

Kalo begini, saya jadi penasaran mau liat lagi desa-desa di pulau lain, mungkin sama juga..
sampai perjalanan yang berikutnya...

Tidak ada komentar: