Pas menulis blog
perjalanan saya saat bertugas di Flores Timur, saya memakai bahasa inggris,
tujuannya supaya sih biar dipahami semua temanku. Tapi setelah menulis beberapa
bagian, mulai sulit karena tidak mengekspresikan pengalaman sesungguhnya
dibanding diceritakan dengan bahasa saya sendiri
Jadi saat ini saya akan mengulang semua kisah terbaik baik suka dan duka selama 2 tahun di sana.. It's the best time of my life.. Dan saya masih berharap bisa mengulanginya di lokasi berbeda..
Pepatah bilang pengalaman adalah guru yang terbaik dan sebelum melanjutkan cerita, saya mau berterima kasih kepada teman2 ADP Flores Timur yang banyak mengajar saya akan arti bekerja bagi masyarakat, keluarga dari teman2 lokal yang sudah saya repotkan hehhehe (I miss you all) dan masyarakat Ilebura yang sudah bekerja keras membangun program air "Epu Lima" . Kita berhasil... Dan mempertahankan akan jauh lebih sulit ketimbang memulai
Kisah ini dimulai saat 2005 saya memutuskan untuk meng-apply sebuah pekerjaan di daerah NTT tepatnya di Flores Timur untuk sebuah program air. Alasan sangat sederhana: sebagai lulusan Teknik Lingkungan, saya mau mencoba untuk mengaplikasikan ilmu saya (yg sudah 5 tahun saya tinggalkan ahhahaha) dan melihat kemungkinan apa itu jurusan yg tepat sesuai minat saya (telat banget kan.. Yaaa itulah saya)
Setelah diwawancara dan diterima... Akhirnya yes.... Saya akan bekerja di bagian Timur dari Indonesia... Di sebuah pulau yang saya baru lihat di peta.. Bagian dari satu provinsi yang dinamakan Nusa Tenggara Timur
Saya memang beruntung. Sejak masuk dunia pekerjaan, saya memiliki banyak pengalaman pertama. Dengan kantor pertama, saya punya pengalaman pertama naik pesawat... Dan langsung ke Taiwan hehehehe...itu hal yang sangat disyukuri dan menimbulkan ketagihan baru utk melakukan perjalanan
Di wahana visi, saya punya pengalaman pertama utk melakukan perjalanan ke luar pulau Jawa... Bahkan waktu itu pernah sampai ke Merauke, Papua...
Dari kecil sampai saya kerja, perjalanan terjauh saya adalah sampai Jogjakarta. Itupun bersama teman2 SMA dalam rangka study tur sekolah. Jadi ketika menjelajahi bagian timur Indonesia walaupun masih sedikit saya bersyukur tiada henti.. Tuhan terus asah rasa sayang saya pada Indonesia.. Apalagi mereka yang sulit mengalami akses untuk pendidikan.. Atopun kebutuhan dasar lainnya... It help me to see that small change will value greatly in those places
Balik lagi ke keberuntungan itu....
Kini saya punya kesempatan untuk bekerja di daerah..
Pikiran saya masih sangat idealis saat itu... Masih terngiang di telinga saat ikut kamp di kampus dan diputarkan lagu berikut
Kemana saja ku telah sedia
Pimpinan Tuhan tak pernah bersalah
Tolong ku taat memikul salibMu
Tuhan pimpinanMu sempurna
Dalam kota besar atau dalam rimba
Jiwa sama berharga di mataMu
Kemana saja ku telah sedia
Ku mau cinta yang dicinta Hu
Jadi saat ini saya akan mengulang semua kisah terbaik baik suka dan duka selama 2 tahun di sana.. It's the best time of my life.. Dan saya masih berharap bisa mengulanginya di lokasi berbeda..
Pepatah bilang pengalaman adalah guru yang terbaik dan sebelum melanjutkan cerita, saya mau berterima kasih kepada teman2 ADP Flores Timur yang banyak mengajar saya akan arti bekerja bagi masyarakat, keluarga dari teman2 lokal yang sudah saya repotkan hehhehe (I miss you all) dan masyarakat Ilebura yang sudah bekerja keras membangun program air "Epu Lima" . Kita berhasil... Dan mempertahankan akan jauh lebih sulit ketimbang memulai
Kisah ini dimulai saat 2005 saya memutuskan untuk meng-apply sebuah pekerjaan di daerah NTT tepatnya di Flores Timur untuk sebuah program air. Alasan sangat sederhana: sebagai lulusan Teknik Lingkungan, saya mau mencoba untuk mengaplikasikan ilmu saya (yg sudah 5 tahun saya tinggalkan ahhahaha) dan melihat kemungkinan apa itu jurusan yg tepat sesuai minat saya (telat banget kan.. Yaaa itulah saya)
Setelah diwawancara dan diterima... Akhirnya yes.... Saya akan bekerja di bagian Timur dari Indonesia... Di sebuah pulau yang saya baru lihat di peta.. Bagian dari satu provinsi yang dinamakan Nusa Tenggara Timur
Saya memang beruntung. Sejak masuk dunia pekerjaan, saya memiliki banyak pengalaman pertama. Dengan kantor pertama, saya punya pengalaman pertama naik pesawat... Dan langsung ke Taiwan hehehehe...itu hal yang sangat disyukuri dan menimbulkan ketagihan baru utk melakukan perjalanan
Di wahana visi, saya punya pengalaman pertama utk melakukan perjalanan ke luar pulau Jawa... Bahkan waktu itu pernah sampai ke Merauke, Papua...
Dari kecil sampai saya kerja, perjalanan terjauh saya adalah sampai Jogjakarta. Itupun bersama teman2 SMA dalam rangka study tur sekolah. Jadi ketika menjelajahi bagian timur Indonesia walaupun masih sedikit saya bersyukur tiada henti.. Tuhan terus asah rasa sayang saya pada Indonesia.. Apalagi mereka yang sulit mengalami akses untuk pendidikan.. Atopun kebutuhan dasar lainnya... It help me to see that small change will value greatly in those places
Balik lagi ke keberuntungan itu....
Kini saya punya kesempatan untuk bekerja di daerah..
Pikiran saya masih sangat idealis saat itu... Masih terngiang di telinga saat ikut kamp di kampus dan diputarkan lagu berikut
Kemana saja ku telah sedia
Pimpinan Tuhan tak pernah bersalah
Tolong ku taat memikul salibMu
Tuhan pimpinanMu sempurna
Dalam kota besar atau dalam rimba
Jiwa sama berharga di mataMu
Kemana saja ku telah sedia
Ku mau cinta yang dicinta Hu
Hati selalu tergetar kalau mengingat lagu ini.. Rasa ingin yang besar utk membantu orang-orang di daerah, tapi rasa takut karena apakah saya akan bertahan ‘dalam rimba’ dan minta pulang ketika saya mengalami masalah dan rasa malu karena gagal… semua itu bercampur aduk sebelum akhirnya kenekadan membulatkan keputusan untuk mengatakan Ya.. saya mau mencoba ini (Oh iya, saya orang yang pantang bilang Tidak bisa sebelum mencoba… ini saya ceritakan di tulisan blog sebelumnya “Di balik yang Terlihat”)
Kalau orang-orang liat saya waktu itu, kelihatannya pede sekali dan yakin untuk bekerja di daerah yang saya tidak tahu, tapi begitulah saya.. kalo tidak penting untuk ditunjukkan, saya akan menyimpan semua kegundahan dalam hati. Tapi balik lagi saya berkata pada diri sendiri, “Hi, ini masih Indonesia. Kita semua masih berada dalam satu Negara. Kenapa saya harus khawatir. Jalani saja yang terbaik” Akhirnya dengan keyakinan itulah saya berangkat.
Saya yakin, dalam perjalanan ini saya akan banyak
menghadapi pengalaman yang berharga.. dan saya sudah dilatih dalam pengalaman
hidup, pelajari dan perbaiki… itu cara terbaik belajar dari kehidupan.
Selamat datang pengalaman baru…